Text
Akhlak Keluarga Muhammad SAW
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak" demikian RAsulullah saw mengatakan. Akhlak yang diajarkan Nabi adalah akhlak yang membimbing manusia tentang bagaimana cara hidup, dan bukan tentang bagaimana cara mati. Nabi sendiri adalah contoh hidup dari apa yang diajarkan itu.
Ketika Nabi wafat, maka ketidak hadiran beliau, secara wajar, telah menyebabkan banyak orang mengalami dis-orientasi. Kekacauan segera muncul, pertentangan dan perbedaan pendapat marak laksana muncul api memakan semak-semak. Dalam hiruk pikuk kehidupan yang penuh distorsi iu, akhlak kemudian dipalingkan, dari wujudnya sebagai ajaran untuk hidup menjadi metoda yang mengajarkan bagaimana seseorang harus mati. Prinsip-prinsip akhlak, pada gilirannya, lantas berpusar pada zuhud, kepasrahan diri secara total, dan konsep-konsep sejenis, yang menyebabkan kaum Muslimin terjebak pada keasyikan ketersendirian sufistik.
Dalam situasi itulah Ahlu Bait (Keluarga Nabi) memainkan peranan penting mereka sebagai pelanjut tugas Nabi. Mereka menjadi pelita petunjuk jalan bagi umat yang bergerak menempuh perjalanan amat panjang, yang tidak jarang amat gelap dan melelahkan.
Kini, ketika pengaruh kehidupan sekular dan materialistik kembali melanda dunia, maka hadirnya teladan Ahlul Bait merupakan faktor penting dalam pembentukan karakter seorang muslim. Musa Jawad Subaiti, lewat bukunya yang sederhana namun komperhensif ini, memaparkan dengan gamblang akhlak yang dicontohkan Ahlul Bait, yang mereka warisi dari Rasulullah saw.
Tidak tersedia versi lain