Text
Manunggaling Kawula Gusti
Segala sesuatu yang tergelar di alam semesta adalah milik Allah. Pengalaman hidup serta pengalaman spiritual yang sudah dilalui oleh Syekh Siti Jenar makin membuatnya sadar bahwa segala sesuatu tanpa kecuali adalah milik-Nya. Maka ditinggalkan segala sesuatu yang yang pernah dianggap sebagai miliknya di dunia ini. Keseluruhan pikiran dan perasaan dihadapkan hanya kepada Allah.
Kemanunggalan merupakan puncak dari proses penyederhanaan, dalam hal ini jiwa secara bertahap diisolasi dari hal hal asing dengan dirinya sendiri., kecuali terhadap Allah. Kemanunggalan di sini tentu mencakup fana dan baqa yakni kelenyapan yang di ikuti oleh keabadian atau kesinambungan dengan yang nyata. Diantara keduanyalah terdapat dunia yang disebut dunia Syekh Siti Jenar sebagai alam kematian. Mereka meninggal untuk dapat hidup dalam dan bersama Tuhan.
Akhir dan ujung perjalanan itulah tercapainya manunggaling kawula gusti yang dapat diumpamakan sebagai cermin dengan yang bercermin. Bayangan dalam cermin adalah kawula dan cermin itu adalh ibarat Tuhan.
Buku ini memuat filsafat kemanunggalan milik Syekh Siti Jenar, dimana ungkapannya "Aku adalah Allah" telah ,endatangkan kontroversi karena dinilai sebagai pernyataan penuhanan terhadap diri. Apa dan bagaimana sesungguhya konsep kemanunggalan makrokosmos dan mikrokosmos menurut Syekh Siti Jenar diurai dalam buku ini.
Tidak tersedia versi lain